Saturday, April 15, 2017

Static Routing Concept on MikroTik

Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini saya akan berbagi tentang konsep routing static di MikroTik, routing static ini menggunakan konsep layer 3, yaitu ip address, tetapi cara ini kurang populer di masa sekarang karena adanya konsep layer 3 yaitu Vlan, atau menggunakan Mac Address sebagai identitas setiap perangkatnya, bukan lagi ip address,

Pendahuluan

Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket - paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar - jaringan (internetwork). routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabunga beberapa jaringan sehingga paket - paket data dapat dialirahantarkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router.
Router adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan sebuah paket - paket data dari jaringan satu ke jaringan yang lainnya. Router - router tersebut akan menerima paket - paket yang ditujukan e jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang di terima kepada router lainnya hingga sampai ke tujuannya. 

Latar Belakang

Bagaimana menghubungkan beberapa network dengan menggunakan router?, disini saya menggunakan dua buah router.

Maksud dan Tujuan

Untuk memahami konsep routing di MikroTik, serta dapat membuat sebuah perencanaan topologi routing dan mempraktekkannya.

Alat dan Bahan

[+] Dua buah routerboard
[+] Dua buah laptop sebagai client
[+] 3 buah kabel UTP yang sudah di ter-crimping dengan baik dan sudah di test.  

Jangka Waktu Pelaksanaan

10 - 15 menit

Tahap Pelaksanaan 1 (RouterBOARD1)

Buatlah perencanaan topologinya terlebih dahulu,
lalu rangkai topologi, sesuai dengan gambar,
setelah topologinya sudah dirangkai dan semua kabel sudah terpasang dengan baik, kita buka winbox untuk konfigurasi MikroTik routerboardnya,
jika winbox sudah terbuka, klik menu IP > Address > klik Add (+) untuk menambahkan ip di ether1, yaitu interfaces yang menuju ke client,
disini saya menggunakan ip address 192.168.3.1/28 (IP ini akan digunakan sebagai gateway oleh client, dan /28 adalah prefiks dari ip address tersebut), tambahkan ip addressnya, untuk Interface pilih ether2, klik Apply, lalu OK,
lalu tambahkan ip address lagi untuk ether (interfaces yang menuju routerboard2), disini saya menggunakan ip address 192.168.2.1/28, tambahkan ip addressnya, untuk Interface pilih ether2, klik Apply, lalu OK,
setelah kita menambahkan ip address, kita akan langsung masuk ke tahap routing dengan cara masuk ke IP > routes > klik Add (+) untuk menambahkan routes ke table routing, isi Destinationnya dengan network dari routerboard2, yaitu saya menggunakan 192.168.10.0/28 (jangan lupa untuk menambahkan prefiksnya), lalu untuk Gateway, kita isi ip address ether2 dari routherboard2, yaitu 192.168.2.2 tanpa prefiks, karena ini adalah gateway, klik Apply, bila sudah reachable ether2, berarti routing sudah berhasil, kita tinggal melakukan test ping,
untuk melakukan testping, kita setting terlebih dahulu di client1 yang terhubung ke routerboard1, kita setting pada network connection > ethernet > edit, klik tab IPv4 Settings, method pilih manual, klik Add, untuk Address kita isi 192.168.3.2 (satu network dengan ip address ether1 routherboard1), untuk Netmask 28, dan Gateway 192.168.3.1 (ip address ether1 routherboard1), lalu klik Save.

Tahap Pelaksanaan 2 (routerBOARD2)

Sekarang kita masuk ke client2 dan buka winbox untuk setting routerboard2,
langkah - langkah yang kita lakukan sebenarnya sama, hany ip address nya saja yang berbeda, klik IP > Address > Klik Add (+), tambahkan ip address untuk interface yang menuju ke client, yaitu ether1, tambahkan ip address 192.168.10.1/28, untuk Interface pilih ether1 , klik Apply, lalu OK,
Tambahkan juga untuk interface yang menuju ke routerboard1, yaitu ether2, ip address 192.168.2.2/28, Interface pilih ether2, klik Apply, lalu OK,
lalu masuk ke menu IP > Routes > klik Add (+), untuk Destination yaitu network routerboard1 dan client1, yaitu 192.168.3.0/28, Gateway 192.168.2.1 (ip address ether2 routerboard1), klik Apply lalu OK,
 lalu setting ip address di client2, klik network connections > ethernet > edit > masuk ke tab IPv4 Settings > method manual > Add > Address 192.168.10.2, Netmask 28, Gateway 192.168.10.1, klik Save,

Test PING 

masuk ke client1, buka terminal, lalu ketikkan perintah ping <ip address yang dituju> misalnya ping 192.168.10.1

Kesimpulan

Selain routing static ini, masih ada lagi routing dynamic, seperti OSPF dan RIP routing, dan saya bisa mencobanya lain kali

Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Penghalaan
Ebook MikroTik MTCNA.pdf

Itulah yang dapat saya sampaikan, jangan segan - segan untuk mencobanya bila teman - teman sudah punya perangkat routerboardnya, atau teman - teman juga bisa meminjam milik bapak/ibu guru TKJ kalian, terimakasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.    
Load disqus comments

0 komentar